fdakwah@uinkhas.ac.id -

Dekan Fakultas Dakwah Juara Baca Puisi Hari Santri

Home >Berita >Dekan Fakultas Dakwah Juara Baca Puisi Hari Santri
Diposting : Jumat, 24 Oct 2025, 21:53:20 | Dilihat : 204 kali
Dekan Fakultas Dakwah Juara Baca Puisi Hari Santri


JEMBER, MEDICEN FADA – Salah satu ruang di Gedung BEC UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jumat (24/10/2025) pagi menjelang siang mendadak ramai. Ibu-ibu bergiliran melontarkan ungkapan jiwanya melalui bait-bait puisi yang indah. Ada yang suaranya lantang, menggelar, menjerit, bergetar hingga merintih, menangis, lirih. Hampir semua isi puisinya bercerita tentang santri. Itulah suasana panggung lomba baca puisi yang diselenggarakan Dharma Wanita Persatuan UIN KHAS Jember dalam rangka memperingati Hari Santri.

Dari sepuluh peserta yang tampil, hanya ada satu sosok pria yang berdiri di tengah deretan perempuan penikmat sastra. Dia adalah Prof. Dr. Fawaizul Umam, M.Ag, Dekan Fakultas Dakwah. Tampil di nomor urut 4 dengan gaya kesantunan yang khas, menebar wibawa. Penampilannya cukup memukau dewan juri dan penonton yang memadati ruangan.

Dengan langkah tenang dan senyum yang seolah menyimpan ribuan makna, Fawaiz membacakan puisinya sendiri. Judul puisinya “Karena Kami Santri.” Bait demi baitnya mengalun lembut, seperti angin yang membawa harum kenangan pesantren. Dari suaranya yang semula lirih, tiba-tiba meninggi dan menggelegar, sampai terasa menembus ruang batin. Ia berteriak tidak sekedar ingin didengar, iapun berbisik untuk dimengerti.

“Wahai dunia...... pesantren bukan benteng feodal, dia adalah taman moral, bukan tempat perbudakan, ia adalah lahan pembebasan. Di pesantren yang sederhana, Kami belajar mencintai sesama, mengabdi pada bangsa dan menatap Tuhan dengan mata rasa.....,” ucap pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Wongsorejo, Banyuwangi dalam salah satu larik puisinya dengan nada berapi-api.

Sontak, membuat ruangan menjadi hening, bahkan napas terasa tertahan. Ada getar di dada para pendengar; ada haru yang mengalir di sudut mata mereka yang tumbuh di dunia pesantren. “Puisi yang yang saya baca dalam lomba tadi, saya buat sendiri menjelang mengikuti rapat di BEC, kemudian lanjut ikut lomba menjelang salat Jumat,” paparnya.

Salah satu dewan juri, Dr. Khoirul Faizin, M.Ag, Wakil Rektor III UIN KHAS Jember, tampak terdiam sesaat usai penampilan itu. Bukan karena ragu menilai, tetapi karena sedang menikmati gema rasa yang ditinggalkan oleh sang dekan penyair. “Puisi itu bukan hanya dibaca, tapi dihayati. Dan Prof. Fawaiz melakukannya dengan hati,” ujarnya kemudian.

Dan benar saja, di akhir acara, nama Fawaizul Umam disebut sebagai Juara Pertama Lomba Baca Puisi Hari Santri 2025. Tepuk tangan bergemuruh. Bukan semata untuk kemenangan. Tetapi untuk pesan moral yang dibawanya bahwa menjadi santri bukan hanya mengenang masa lalu, tapi juga menegaskan masa depan yang berakar pada nilai-nilai luhur.

Kata-kata Bapak tiga anak ini seolah menari bersama udara: tenang, religius, dan penuh cinta. Jumat berkah di bulan Oktober yang akan diingat bukan sekadar karena lomba, tapi karena seorang dekan yang mengajarkan bahwa membaca puisi bisa menjadi bentuk lain dari berdakwah. Tentu dengan bahasa yang indah dan jiwa yang teduh.

Prestasi ini membuktikan bahwa Sang Guru Besar tidak hanya memiliki kemampuan akademik yang tinggi, tetapi juga memiliki bakat seni yang luar biasa. Selamat Prof! (*)

 

Penulis: Abdul Choliq

Foto: Dok. Pribadi

Editor: Abdul Choliq, Firdaus Dwi, Nuzul Ahadiyanto

Berita Terbaru

Digitalisasi Turats Dorong Transformasi Dakwah dan Pengembangan Ilmu Pesantren
09 Dec 2025By dakwah
Fakultas Dakwah - LPPD Gelar Seminar Nasional Digitalisasi Turats
09 Dec 2025By dakwah
Milad Prodi BKI UIN KHAS Jadi Panggung Anak-Anak SLB
28 Nov 2025By dakwah

Agenda

Informasi Terbaru

Belum ada Informasi Terbaru

Lowongan

;