Fasilitas Laboratorium Salah Satu Syarat Prodi Unggul
JAKARTA, MEDICEN FADA - Sudah lama Prodi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah UIN KHAS Jember tidak memiliki peralatan laboratorium yang memadai. Bahkan, ruang laboratorium yang dulunya banyak menyimpan peralatan broadcast, kini isinya kosong melompong. Beberapa peralatan seperti kamera foto, kamera video, lampu, tripod, komputer editing, mixer, microphone, dan lain-lain, sudah tak ada. Entah kemana raibnya. Padahal, sebelum pandemi covid-19, laboratorium itu cukup bisa diandalkan untuk memproduksi beberapa video sekaligus sebagai wahana praktik bagi mahasiswa.
Selain laboratorium broadcast, Fakultas Dakwah juga punya pemancar radio yang secara rutin digunakan tempat praktik mahasiswa untuk siaran. Termasuk juga pernah memiliki pemancar televisi yang sempat dipakai hanya beberapa saat sebagai sarana praktik mahasiswa. Selanjutnya radio dan televisi itu diminta oleh universitas dan dikelola oleh Humas UIN KHAS. Pada akhirnya dalam beberapa tahun ini tak ada lagi laboratorium broadcast, studio televisi dan studio radio yang bisa dipakai oleh mahasiswa KPI untuk tempat praktik.
Keberadaan laboratorium sebagai tempat praktik bagi mahasiswa sangat penting. Tidak hanya untuk mempraktikkan teori yang diajarkan di kelas, tapi juga meningkatkan ketrampilan mahasiswa sekaligus menjadi salah satu poin pendongkrak akreditasi Prodi KPI untuk mendapatkan nilai unggul. Selain itu, keberadaan laboratorium yang lengkap bisa menjadi salah satu rujukan bagi calon mahasiswa baru untuk menentukan pilihan kuliahnya.
Terkait laboratorium KPI, konon kabarnya pihak fakultas sudah beberapa kali mengajukan pengadaan sarana dan prasarana laboratorium. Kabarnya, tahun ini pihak UIN KHAS akan mengabulkannya, meski kemungkinan masih belum lengkap isinya. Agar pengelolaan laboratorium bisa optimal, fakultas sudah mengirim Wakil Dekan 1 Dr. Uun Yusufa, M.Ag untuk studi tiru ke Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM) UIN Syarif Hidayatullah (Syahid) Jakarta.
“Tujuannya Kami ke sini ingin menimba ilmu dalam mengelola laboratorium. Khususnya bisa mengelola laboratorium broadcast, radio dan televisi sebagai sarana untuk praktik mahasiswa,” papar Uun Yusufa dihadapan Dekan FDIKOM UIN Syahid Prof. Dr. Gun Gun Heryanto, M.Si, didampingi Wadek 3 Dr. Muhtadi, M.Si, beserta para Koordinator Prodi.
Tak salah rasanya bila FDIKOM Syahid jadi tempat meniru dalam pengelolaan laboratorium maupun belajar mengembangkan prodi untuk mendapatkan akreditasi unggul. Sebab, FDIKOM ini memiliki 9 prodi, mulai jenjang program S1, S2 hingga S3. Prodi S1 sebanyak 6 prodi, masing-masing Jurnalistik, Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), Manajemen Dakwah (MD), Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI), Kesejahteraan Sosial (Kesos) dan Pemberdayaan Masyarakat Islam (PMI). Dari 6 prodi itu hanya Prodi jurnalistik yang nilai akreditasinya B, lima yang lain memliki predikat unggul.
Selain S1, FDIKOM juga mempunyai program pascasarjana. Untuk program S2 ada dua prodi, masing-masing KPI dan MD, keduanya memiliki akreditasi unggul. Sedangkan program S3 KPI baru dibuka tahun ini. Berbeda dengan kampus UIN KHAS, untuk prodi multi disiplin ditangani oleh Pascasarjana. Sedang yang keilmuannya langsung linear dengan prodi di fakultas tetap ditangani fakultas. Hebatnya lagi, dari 9 prodi yang dimiliki oleh FDIKOM, 6 diantaranya berhasil meraih predikat unggul internasional (ACQUIN).
Seluruh jajaran petinggi FDIKOM UIN Syahid menyambut dengan tangan terbuka kehadiran tim FD UIN KHAS. Beberapa diantara mereka memberikan pemaparan secara antusias keunggulan yang dimiliki prodinya. Termasuk keberhasilan Prodi S2 MD yang baru saja berhasil mendapatkan akreditasi unggul. “Ini mungkin yang pertama dan satu-satunya Prodi Magister MD di Indonesia, akreditasinya dapat predikat unggul lagi,” tukas Dr. Cecep Satra Wardaya, Kaprodi MD FDIKOM UIN Syahid bangga.
Sementara itu, Dekan FDIKOM Prof Gun Gun Heryanto juga menyambut positif kedatangan tim FD UIN KHAS Jember. Pihaknya berharap silaturrahmi ini menjadi ajang kolaborasi yang saling menguntungkan dan memajukan kedua institusi. “Kalau ada yang bisa dikerjasamakan untuk kemajuan bersama tentu lebih baik,” papar Gun Gun.
Pihaknya memberi kesempatan seluas-luasnya kepada tim FD UIN KHAS untuk belajar dan menggali semua informasi, khususnya terkait dengan eksistensi laboratorium KPI FDIKOM yang mengelola radio dan televisi. “Keberadaan laboratorium beserta perangkatnya ini sangat vital karena menjadi salah satu syarat utama dari akreditasi prodi bisa mendapat nilai unggul,” tambah Gun Gun. (*)
Penulis : Abdul Choliq
Fotografer : Abdul Choliq
Editor : Abdul Choliq, Firdaus Dwi, Nuzul Ahadiyanto




