Media Massa Cetak Masih Bertahan di Era Digital
SURABAYA, MEDICEN FADA – Buku “Strategi Bersaing Media Cetak Di Era Digital” karya dosen Fakultas Dakwah UIN KHAS Jember Dr. Abdul Choliq, M.I.Kom dibedah di forum Prasetya Media Summit 2024. Agenda yang dihelat oleh Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur dan Ikatan Pranata Hubungan Masyarakat (Iprahumas) di Hotel Santika Premiere Gubeng Surabaya pada Senin malam (25/11/2024) bertema "Ekosistem Media Berkelanjutan untuk Jawa Timur".
Salah satu panelis yang menjadi pembedah buku hasil riset disertasi Abdul Choliq adalah Dr. Kun Wazis, M.I.Kom, juga dosen dari Fakultas Dakwah UIN KHAS. Selain itu, juga ada Sekretaris Jenderal Serikat Perusahaan Pers (SPS) sekaligus Founder CEO Humas Indonesia Asmono Wikan, M.I.Kom sebagai pembahas dan Dr. Neny Ismaya, M.I.Kom, Dosen STIKOM Mahakam Samarinda sebagai panelis.
Menurut Choliq, inovasi yang terus dikembangkan oleh media massa cetak akan mampu bertahan di tengah perkembangan Era Digital. Meski perilaku pembaca mengalami pergeseran dari offline menuju online, media massa cetak tetap bisa menawarkan konten dan rubrikasi yang bisa dipilih pembaca. Kunci inovasi dan kreatifitas pengelola media massa cetak menjadi titik keberhasilan dalam menjaga keberlangsungan hidup medianya.
“Industri media akan terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi, transformasi sosial dan budaya, globalisasi, dan dukungan pemerintah. Asal pengelola media tidak berhenti berinovasi,” ungkap Choliq mengutip salah satu isi buku.
Berdasarkan pengalaman mengelola media massa cetak, lanjut Choliq, inovasi dan kreatifitas para pengelolanya harus terus diasah dengan berbagai strategi. Strategi itu tidak saja untuk menghadapi ancaman dari luar, tapi perlu juga strategi untuk memperkuat perusahaan secara internal. Salah satu temuan dalam riset disertasinya di Jawa Pos Radar Jember adalah adanya kebijakan manajemen bernama ASSSIC yang mengedepankan enam aspek penting.
Enam aspek itu merupakan kepanjangan dari ASSSIC. Yaitu Accurate, yang berarti ketepatan dalam menyampaikan informasi. Solid, mencakup kemampuan perusahaan untuk bertahan menghadapi tantangan. Speed, kecepatan bertindak. Smart, kecerdasan dalam pengambilan keputusan. Innovative, kemampuan menciptakan sesuatu yang baru. Commitment, tekad melaksanakan kebijakan manajemen.
“Kebijakan manajemen ASSSIC ini dijadikan budaya kerja untuk menyesuaikan diri dengan era disrupsi digital dan menghadapi situasi pasca pandemi Covid-19. Alhamdulillah, Radar Jember bisa terus survive hingga sekarang. Bahkan, di tahun 2021 setelah mererapkan strategi ASSSIC berhasil meraih juara 1 sebagai perusahaan dengan performa terbaik di grupnya Jawa Pos Radar,” papar Choliq, dari Prodi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) UIN KHAS.
Sekretaris Jenderal SPS Asmono Wikan yang hadir sebagai pembahas buku, memberikan apresiasi kepada para pengelola media cetak yang sampai hari ini masih bertahan menyajikan informasi dan berita kepada khalayak. Sebab, mengelola media cetak di era disrupsi seperti sekarang bukan pekerjaan yang mudah. Dalam pandangan pria asal Jogja ini, informasi media cetak merupakan bagian dari kekuatan pengetahuan manusia.
“Untuk itu, saya harapkan perkembangan media cetak, dalam hal ini oplahnya jangan sampai turun, karena kalau menambah memang susah. Lama-lama media cetak bisa menjadi barang langka yang mahal harganya,” tegasnya.
Panelis Neny Ismaya, Dosen STIKOM Mahakam Samarinda, bisa memahami susahnya industri media cetak yang bertahan di tengah gempuran zaman pada era serba digital. Perilaku pembaca yang kini bergeser dari kertas menuju layar sentuh menjadikan media cetak tidak lagi menjadi pilihan utama.
“Memang ini kenyataan, perkembangan TIK yang begitu cepat mau tidak mau media cetak juga harus adaptasi dengan perkembangan tersebut,” ujarnya dengan memberikan contoh perkembangan media sosial yang mampu menggeser perilaku pembaca.
Panelis Kun Wazis, selaku Kaprodi S2 KPI Pascasarjana UIN KHAS Jember menggambarkan teori Determinisme Teknologi yang dicetuskan McLuhan sekitar tahun 1960-an. Teori itu memprediksi bahwa perkembangan teknologi akan membentuk suatu budaya baru, sehingga perilaku pembaca juga bisa berubah.
“Setidaknya, teori McLuhan ini mendekati realitasnya. Pada fase awal teori itu disebutkan, manusia menciptakan teknologi, tetapi pada perkembangannya, perangkat teknologi itulah yang mengendalikan manusia,” tegas Kun Wazis.
Kepala Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur Pulung Chausar, S.STP., M.Si memberikan apresiasi yang positif terhadap acara tersebut. Menurutnya, gelaran ini menjadi penting diikuti oleh perwakilan pranata humas di seluruh perwakilan pemerintah kota/kabupaten di Jawa Timur mengingat peran strategis humas pemerintah dalam memastikan informasi kebijakan dan capaian daerah tersampaikan secara akurat dan konstruktif.
Pihaknya juga menyoroti tantangan media di era digital, termasuk pergeseran konsumsi berita ke platform online dan penyebaran hoaks yang harus menjadi perhatian pranata humas di Jawa Timur. “Kita harus memperkuat ekosistem media lokal agar tetap tangguh, kredibel, dan mampu bersaing di tengah arus informasi global,” tegasnya disambut tepuk tangan hadirin.
Sementara itu, Kepala Bagian Materi dan Komunikasi Pimpinan Sekdaprov Jatim Dr. Zainal Muttaqin, S.Kom, M.I.Kom, CPR., mengungkapkan bahwa Prasetya Media Summit 2024 merupakan kegiatan baru yang bertujuan strategis. Acara yang melibatkan ratusan pranata humas di Jawa Timur itu bukan hanya menjadi ajang berbagi pengetahuan, melainkan juga berfungsi untuk memperkuat jejaring antara media dan pemerintah dalam membangun ekosistem media yang sehat, berkelanjutan, dan kredibel.
“Media, baik digital maupun konvensional, memiliki peran penting masing-masing. Melalui kegiatan ini, kami berharap seluruh peserta mendapatkan wawasan positif untuk mendukung pengembangan media yang sehat, adaptif, dan berdaya saing,” tegasnya. (*)
Koordinator Medicen Fada: Abdul Choliq
Penulis : Kun Wazis
Editor: Abdul Choliq, Firdaus Dwi, Nuzul Ahadiyanto
SEMANGAT: Ratusan peserta pranata humas se-Jawa Timur antuasias mengikuti bedah buku “Strategi Bersaing Media Cetak di Era Digital” karya Dr. H. Abdul Choliq Baya, M.I.Kom, di Hotel Santika Premiere Surabaya, Senin malam (25/11/2024).