Fakultas Dakwah - LPPD Gelar Seminar Nasional Digitalisasi Turats
JEMBER, MEDICEN FADA – Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri KH Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember menggelar Seminar Nasional bertema Digitalisasi Turats dalam Dakwah di Gedung BEC Senin (9/12/2025). Acara ini merupakan kolaborasi Fakultas Dakwah UIN KHAS Jember bersama Lembaga Pengembangan Pesantren dan Diniyah (LPPD) Jawa Timur.
Tiga nara sumber dihadirkan untuk memberi pencerahan kepada para peserta. Masing-masing dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dr. M. Adib Misbachul Islam, M.Hum., Wakil Ketua PW LTN PWNU Jatim yang juga dosen UIN Sunan Ampel Surabaya Dr. Ahmad Karomi, M.Th.I, dan Dosen UIN KHAS Jember Dr. KH Abdul Wadud Nafis, Lc.
Para peserta selain dosen dan mahasiswa, juga pengasuh pesantren beserta para santri dari 20 pondok pesantren di Jember. “Ternyata antusias peserta cukup banyak. Yang hadir lebih dari 250 orang, sampai kursinya tak mencukupi. Padahal, undangannya sudah Kami batasi,” tandas Ketua Panitia Seminar, Dr. Muhammad Muhib Alwi, M.A.
Rektor UIN KHAS Jember, Prof. Dr. Hepni, S.Ag., M.M., CPEM, saat membuka acara menegaskan pentingnya integrasi khazanah klasik Islam dalam platform dakwah berbasis teknologi. “Digitalisasi turats adalah langkah strategis. Kita ingin dakwah yang berbasis ilmu. Teknologi harus ditempatkan sebagai alat, bukan pengganti otoritas keilmuan,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa kitab kuning kini tidak hanya berada di rak perpustakaan, tetapi hadir dalam ruang digital dan kecerdasan buatan.
Dekan Fakultas Dakwah UIN KHAS Jember, Prof. Dr. Fawaizul Umam, M.Ag., menyampaikan bahwa turats ibarat lampu depan kendaraan yang memberi arah perjalanan umat di tengah era digital. “Turats klasik menjadi penerang agar kita tetap bergerak maju, terutama ketika tantangan dakwah semakin kompleks,” tuturnya.
Sekretaris LPDD Jawa Timur, Prof. Dr. Muhibbin, mengapresiasi kontribusi UIN KHAS Jember dalam penguatan pendidikan pesantren. Menurutnya, pesantren memiliki ciri khas kuat pada pembelajaran kitab kuning, dan kampus UIN KHAS menjadi salah satu mitra strategis dalam pengembangan keilmuan tersebut.
Sementara itu, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jawa Timur, Imam Hidayat, A.Sos., M.M., menyoroti pentingnya pelestarian naskah kuno warisan para ulama. “Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah mendata sedikitnya 1.055 naskah kuno. Ini menunjukkan betapa kayanya khazanah intelektual yang perlu terus dirawat dan dikembangkan,” ungkapnya.
Seminar nasional ini ditutup dengan pembacaan doa sebagai penanda komitmen bersama untuk memperkuat pelestarian turats melalui pendekatan digital, tanpa melepaskan nilai-nilai otoritatif keilmuan Islam. Agenda ini sekaligus menunjukkan sinergi antara perguruan tinggi, pesantren, dan pemerintah daerah dalam menjaga keberlanjutan warisan intelektual Islam. (*)
Penulis: Ahmad Sofyan
Fotografer: Bagus Kurniawan
Editor: Abdul Choliq, Firdaus Dwi, Nuzul Ahadiyanto
