Fakultas Dakwah Yudisium 162 Lulusan, yang Diwisuda Hanya 8
JEMBER, MEDICEN FADA - Yudisium ke-30 Fakultas Dakwah UIN Kiai Haji Achmad Siddiq pada Selasa (4/2/25) di Hotel Cempaka Hill jember berlangsung lancar. Lulusan Fakultas Dakwah yang di yudisium ada 162 orang. Rinciannya berasal dari Program Studi Bimbingan Konseling Islam (BKI) 34 orang, Psikologi Islam (PSI) 38 orang, Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) 50 orang, Manajemen Dakwah (MD) 22 orang dan Pemberdayaan Masyarakat Islam (PMI) 18 orang. Acara yudisium juga dihadiri oleh para dosen dan stakeholder yang selama ini banyak menjalin kerjasama dengan Fakultas Dakwah. Dari jumlah itu yang ikut wisuda Rabu (5/2/25) hanya 8 lulusan.
Dalam sambutan pengarahannya Dekan Fakultas Dakwah Dr. Fawaizul Umam, M.Ag berpesan, jalan yang akan ditempuh selepas yudisium makin banyak tantangan ke depan. Saat menempuh pendidikan di bangku kuliah mungkin ada mahasiswa yang serius dan tidak. Selepas yudisium, dekan meminta para yudisi untuk lebih serius menerapkan ilmunya di masyarakat.
"Kalau anda tidak serius maka akan semakin sulit meraih kesuksesan. Semoga para yudisi tidak mengecewakan orang tua danpara dosen yang telah mendidiknya,” pesannya.
Warek 3 Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN KHAS Jember Dr. Khoirul Faizin, M.Ag juga berpesan kepada para yudisi. Setelah ini yudisi hendaknya tak lupa meminta ridho dan memohon maaf kepada para dosen dan orangtuanya. Tujuannya agar dimudahkan dalam mengamalkan ilmunya.
Selain itu juga harus bisa menyandingkan ilmu dan ketrampilan dengan adab dalam pengamalannya di masyarakat. “Setelah memiliki ilmu, kita juga harus memiliki adab yang baik. Karena ilmu dan adab tidak hanya membawa kemuliaan di dunia, tapi juga di akhirat,” papar Faizin.
Pada kesempatan itu, Faizin juga mengapresiasi mahasiswa yang menjadi penerjemah acara wisuda melalui bahasa isyarat. “Satu-satunya fakultas yang mempunyai penerjemah bahasa isyarat di UIN KHAS adalah Dakwah. Kami mengundang supaya nantinya juga bisa menjadi penerjemah di acara wisuda UIN KHAS besok,” tukasnya.
Dalam yudisium itu dua mahasiswa dari Prodi BKI dikukuhkan menjadi yudisi terbaik dan yudisi tercepat. Masing-masing Bagus Syahril Argowilda sebagai yudisi tercepat dengan IPK 3,64 dalam waktu 3 tahun 6 bulan. Sedangkan yudisi terbaik diraih Lutfi Nailil Istiqomah dengan IPK 3,64.
Jalannya yudisium sempat diwarnai isak tangis para hadirin saat dua yudisi kembar Noril dan Novil diberi kesempatan menyampaikan kesan dan pesan. Yudisi dari Prodi BKI menyampaikan kisah perjuangannya dalam meraih sarjana dengan dibiayai dari hasil jualan tempe sang ayah di pasar di Bondowoso. Mereka mengisahkan perjuangannya sambil menangis dengan tak lupa berucap terima kasih kepada orang tuanya.
“Pada momen berharga ini, saya mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orangtua yang telah banyak menginspirasi hidup saya. Kesuksesan bukan ditentukan oleh latarbelakang keluarga semata, tapi banyak oleh semangat, perjuangan dan doa,” pungkasnya. (*)
Penulis: Abdul Choliq
Fotografer: Abdul Choliq
Editor: Abdul Choliq, Firdaus Dwi Cahyo, Nuzul Ahadiyanto
