Pasir Bikin Siswa Jadi Lebih Terbuka. Kok Bisa?
Lumajang, Media Center Fakultas Dakwah – Media pasir ternyata bisa menjadi salah satu metode menarik untuk membantu para siswa dalam mengekspresikan diri secara non verbal. Tak hanya itu, melalui permainan media pasir, para siswa juga bisa menyampaikan uneg-unegnya yang selama ini lebih banyak dipendam bisa menjadi lebih terbuka. Itulah salah satu hasil konseling yang dipraktikkan oleh para mahasiswa dari Prodi Psikologi Islam Fakultas Dakwah UIN KHAS Jember saat menjalankan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMAN 1 Yosowilangun Lumajang.
Chelsy, salah seorang siswa menyampaikan pengalaman barunya kepada mahasiswa yang sedang menjalankan program PPL. Menurutnya, melalui permainan pasir putih yang ditempatkan di baki dengan beberapa asesoris mainan dinosaurus, membuat hati dan pikirannya terasa lebih los, tanpa ada beban . Padahal, kepada teman sebangkunya sendiri, ia terkadang masih ragu untuk bercerita persoalan yang agak privasi. Namun, ketika bermain pasir dengan para mahasiswa, ia merasa punya tempat untuk bercerita tentang uneg-uneg di hati yang selama ini lebih banyak dipendamnya.
“Melalui permainan pasir ini, saya jadi merasa punya tempat untuk bercerita apapun. Saya bisa mengekspresikan sedih dan meluapkan semua yang ada di hati dan pikiran tanpa ada beban yang mengganjal," papar Chelsy.
Selain bisa dipraktikkan langsung ke siswa, media pasir juga menjadi media baru bagi guru Bimbingan Konseling (BK). Khususnya ketika melakukan asesmen lanjutan terhadap siswa yang terindikasi memiliki masalah. Baik dengan keluarga ataupun relasi pertemanannya. Hal ini dibenarkan oleh Erna Wahyuningsih, S.Psi selaku Koordinator BK sekaligus Dosen Pamong mahasiswi PPL di SMAN 1 Yosowilangun mengenai efektifitas media tersebut. "Konseling individu terbantu dengan adanya permainan dengan menggunakan media pasir. Anak-anak yang semula masih banyak menutup diri menjadi bisa lebih bebas. Mereka bisa mengekspresikan karakternya melalui mainan hewan-hewan yang tersedia dan tak terasa bercerita secara mendalam hingga menangis," paparnya.
Harapan ke depannya, lanjut Erna, mahasiswa PPL Fakultas Dakwah UIN KHAS Jember bisa memberikan output dan juga media baru yang bermanfaat untuk digunakan sebagai media konseling maupun lainnya. Pihaknya mengaku senang dan terbantu dengan kehadiran para mahasiswa PPL di sekolahnya. Apalagi kedatangan para mahasiswa ini juga membawa sesuatu yang baru seperti media permainan dari pasir sebagai media konseling.
Sementara itu, mahasiswa PPL menandaskan bahwa media permainan pasir yang dipraktikkan dalam melakukan konseling kepada para siswa tak lepas dari apa yang diajarkan di bangku kuliah oleh dosen. Kegiatan PPL mahasiswa Fakultas Dakwah sendiri berlangsung selama dua bulan dan berakhir pada Senin (7/10) lalu. Lokasi PPL tersebar di berbagai instansi sesuai dengan peminatan berdasarkan prodinya. (*)
Koordinator Media Center: Abdul Choliq
Penulis: Intan Permatasari
Editor: Abdul Choliq, Firdaus Dwi, Nuzul Ahadiyanto
