Fakultas Dakwah Laksanakan Asesmen Lapangan Akreditasi Prodi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI)
Jember – Fakultas Dakwah, UIN Kiai Haji Achmad Siddiq (KHAS) Jember, melaksanakan Asesmen Lapangan (AL) re-Akreditasi Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) pada tanggal 11 hingga 13 Juni 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari proses akreditasi yang bertujuan untuk menjamin mutu pendidikan tinggi secara nasional.
Dua asesor dari BAN-PT hadir dalam proses AL Daring ini, yakni Dr. Rasyidah, M.Ag dari UIN Ar-Raniry Banda Aceh sebagai asesor pertama, dan Dr. Saerozi, S.Ag., M.Pd dari UIN Walisongo Semarang sebagai asesor kedua. Keduanya adalah akademisi senior yang telah berpengalaman luas dalam proses penjaminan mutu pendidikan tinggi.
Asesmen lapangan ini dilakukan untuk memverifikasi dan memvalidasi data serta informasi yang telah disampaikan Prodi PMI dalam borang akreditasi. Kegiatan ini menjadi momen penting untuk mengevaluasi kualitas akademik, tata kelola, sumber daya, proses pembelajaran, hingga luaran lulusan dari Program Studi yang berdiri sejak tahun 2012 ini.
Kegiatan asesmen dibuka secara resmi pada hari Rabu, 11 Juni 2025, pukul 08.00 WIB di Aula Fakultas Dakwah Lantai 2. Acara dibuka oleh Rektor UIN KHAS Jember dengan dihadiri oleh wakil rektor, kepala lembaga, Dekan dan wakil dekan Fakultas Dakwah serta seluruh tim borang akreditasi. Turut juga hadir kajr, Kaprodi, Sekprodi, Ketua Gugus Kendali Mutu, dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, alumni, dan mitra kerja sama prodi.
Dalam sambutannya, rektor menyampaikan bahwa kegiatan asesmen lapangan bukan hanya sebagai proses penilaian, tetapi juga sebagai momen refleksi dan perbaikan berkelanjutan. "Kami berharap para asesor dapat memberikan masukan konstruktif yang bermanfaat untuk pengembangan Prodi PMI ke depan, sehingga mampu memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan masyarakat berbasis nilai-nilai Islam," ujarnya.
Sementara itu, asesor 1 dalam paparannya menekankan bahwa Prodi PMI haruslah mendapatkan perhatian istimewa karena PMI sebagai prodi berbasis keilmuan sosial Islam memiliki peran strategis dalam menjawab tantangan transformasi sosial di era digital. Ia mendorong penguatan riset kolaboratif dan inovasi program pemberdayaan yang adaptif terhadap perubahan zaman. Selama pelaksanaan asesmen, kedua asesor melakukan penelaahan terhadap dokumen-dokumen penunjang akreditasi yang meliputi sembilan kriteria.
Para asesor juga melakukan sesi wawancara dan klarifikasi dengan pimpinan fakultas, pengelola program studi, dosen tetap, mahasiswa aktif, alumni, dan pengguna lulusan. Wawancara ini menjadi bagian penting dalam asesmen untuk melihat konsistensi antara dokumen yang dilaporkan dan realitas pelaksanaan di lapangan.
Dalam sesi wawancara dengan mahasiswa, para asesor menggali pengalaman belajar, layanan akademik, fasilitas pembelajaran, serta partisipasi mahasiswa dalam kegiatan pengabdian masyarakat dan organisasi kampus. Mahasiswa mengaku mendapatkan pengalaman pembelajaran yang beragam, baik di dalam maupun di luar kelas.
Sementara itu, pada sesi bersama alumni dan pengguna lulusan, para asesor mengidentifikasi relevansi kurikulum dengan dunia kerja serta kontribusi lulusan PMI dalam pemberdayaan masyarakat.
Kegiatan asesmen berlangsung dalam suasana hangat dan penuh dialog. Kedua asesor memberikan berbagai catatan dan apresiasi terhadap beberapa keunggulan Prodi PMI.
Namun demikian, para asesor juga memberikan beberapa masukan untuk perbaikan berkelanjutan, seperti perlunya peningkatan publikasi ilmiah dosen di jurnal bereputasi, optimalisasi penggunaan sistem informasi akademik, serta penguatan peran alumni dalam pengembangan kurikulum.
Asesmen lapangan ditutup secara resmi dengan sesi refleksi dan kesimpulan awal dari para asesor. Dalam sambutannya, Dr. Rasyidah menyampaikan bahwa Prodi PMI memiliki semangat kolektif yang kuat dalam membangun budaya mutu. "Yang paling penting dari proses ini bukan hanya hasil akreditasi, tetapi bagaimana semangat evaluasi diri dan perbaikan berkelanjutan tetap menyala di setiap tahap pengelolaan prodi," ujar Dr. Rasyidah.
Menutup rangkaian kegiatan asesmen, Dekan Fakultas Dakwah menyampaikan rasa terima kasih kepada kedua asesor atas dedikasi dan masukan yang diberikan. Ia berharap hasil akreditasi nantinya akan mencerminkan kerja keras dan semangat sivitas akademika Prodi PMI.
Asesmen lapangan ini bukanlah akhir, tetapi merupakan bagian dari perjalanan panjang Prodi Pengembangan Masyarakat Islam menuju mutu pendidikan tinggi yang unggul, akuntabel, dan berdaya saing. Prodi PMI akan terus berkomitmen untuk menjadi pusat kajian dan pengembangan masyarakat yang relevan dengan kebutuhan lokal, nasional, maupun global.
Pelaksanaan asesmen lapangan ini menjadi momentum penting untuk memantapkan langkah tersebut, sekaligus memperkuat ekosistem akademik yang mendukung lahirnya sarjana penggerak masyarakat yang peka terhadap nilai, kritis terhadap realitas, dan kreatif dalam solusi. (fae)




